PROSES KOMUNIKASI
Pengertian
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses atau kegiatan
penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk mencapai tujuan
tertentu. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan
tampak hampa apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi
antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak
mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila
masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi dilakukan manusia baik
secara perorangan, kelompok, atau organisasi.
Unsur komunikasi meliputi:
- Komunikator : seseorang yang menyampaikan suatu pesan, atau dengan kata lain pembicara.
- Komunikan : Seseorang yang menerima suatu pesan, dengan istilah lain pendengar.
- Pesan : Informasi yang disampaikan dari pembicara kepada pendengar
- Media : Suatu informasi yang disampaikan dari pembicara kepada pendengar.
- Feedback : Umpan balik dari pendengar kepada pembicara.
Dari gambar tersebut menjelaskan bahwa suatu proses komunikasi dibentuk
karena adanya seorang penyampai pesan (komunikator) menyampaikan informasinya
kepada penerima pesan (komunikan) baik melalui media maupun tidak. Pesan
tersebut disampaikan melalui saluran (channel) tertentu misalnya dengan
bertatap muka langsung, telepon, surat, dst. Setelah pesan sampai pada
penerima, selanjutnya terjadi proses decoding, yaitu menafsirkan
pesan tersebut. Setelah informasi disampaikan, komunikan mengumpanbalikkan kepada
komunikator berupa respon/tanggapan.
Model Komunikasi David K.Berlo
Dalam model komunikasi David K.Berlo, diketahui bahwa
komunikasi terdiri dari 4 Proses Utama yaitu SMRC (Source, Message, Channel,
dan Receiver) lalu ditambah 3 Proses sekunder, yaitu Feedback, Efek, dan
Lingkungan.
1. Source (Sumber), Sumber adalah seseorang yang
memberikan pesan atau dalam komunikasi dapat disebut sebagai komunikator.
Walaupun sumber biasanya melibatkan individu, namun dalam hal ini sumberjuga
melibatkan banyak individu. Misalnya, dalam organisasi, Partai, atau lembaga
tertentu. Sumber juga sering dikatakan sebagai source, sender, atau encoder.
2. Message (Pesan), pesan adalah isi dari komunikasi
yang memiliki nilai dan disampaikan oleh seseorang (komunikator). Pesan
bersifat menghibur, informatif, edukatif, persuasif, dan juga bisa bersifat
propaganda. Pesan disampaikan melalui 2 cara, yaitu Verbal dan Nonverbal. Bisa
melalui tatap muka atau melalui sebuah media komunikasi. Pesan bisa dikatakan
sebagai Message, Content, atau Information
3. Channel (Media dan saluran komunikasi), Sebuah
saluran komunikasi terdiri atas 3 bagian. Lisan, Tertulis, dan Elektronik.
Media disini adalah sebuah alat untuk mengirimkan pesan tersebut. Misal secara
personal (komunikasi interpersonal), maka media komunikasi yang digunakan
adalah panca indra atau bisa memakai media telepon, telegram, handphone, yang
bersifat pribadi. Sedangkan komunikasi yang bersifat massa (komunikasi massa),
dapat menggunakan media cetak (koran, suratkabar, majalah, dll) , dan media
elektornik(TV, Radio). Untuk Internet, termasuk media yang fleksibel, karena
bisa bersifat pribadi dan bisa bersifat massa. Karena, internet mencakup
segalanya
Prinsip Komunikasi
Devito (1997) mengemukakan delapan
prinsip komunikasi yaitu : komunikasi adalah paket isyarat, komunikasi adalah
proses penyesuaian, komunikasi mencakup dimensi isi dan hubungan, komunikasi
melibatkan transaksi simetris dan komplementer, rangkaian dipunktuasi,
komunikasi adalah proses transaksional, komunikasi tak terhindarkan dan komunikasi
bersifat tak reversible. Devito (1997) dalam bukunya Komunikasi Antarmanusia
menjelaskan kedelapan prinsip tersebut sebagai berikut:
1. Komunikasi adalah paket isyarat.
Perilaku komunikasi, apakah
melibatkan pesan verbal, isyarat tubuh atau kombinasi keduanya biasanya terjadi
dalam ‘paket’.
2. Komunikasi adalah proses
penyesuaian.
Komunikasi hanya dapat terjadi bila
para komunikatornya menggunakan system isyarat yang sama. Kita tidak dapat
berkomunikasi dengan orang lain kita system bahasanya berbeda. Namun kita
menyadari bahwa tidak ada dua orang yang menggunakan system isyarat yang sama
persis. Oleh karena itu sebagian dari seni komunikasi adalah mengidentifikasi
isyarat orang lain, mengenali bagaimana isyarat tersebut digunakan dan memahami
apa artinya.
3. Komunikasi mencakup dimensi isi
dan hubungan.
Komunikasi menyangkut hubungan antara
pembicara dan pendengar. Sebagai contoh, seorang atasan mungkin berkata kepada
bawahannya, “Datanglah ke ruang saya setelah rapat ini.” Pesan sederhana ini
mempunyai aspek isi dan aspek hubungan. Aspek isi mengacu pada tanggapan
perilaku yang diharapkan yaitu bahwan menemui atasan setelah rapat sedangkan
aspek hubungan menunjukkan bagaimana komunikasi dilakukan. Kalimat perintah
yang sederhana menunjukkan perbedaan status diantara keduanya.
4. Komunikasi melibatkan transaksi
simetris dan komplementer
Dalam hubungan simetris, dua orang
saling bercermin pada perilaku lainnya. Ketika satu orang tersenyum, maka satu
orang lainnya akan tersenyum. Sedangkan dalam hubungan komplementer kedua pihak
mempunyai perilaku yang berbeda. Perilaku salah seorang berfungsi sebagai
stimulus perilaku komplenter yang lain. Dalam hubungan komplementer perbedaan
di antara keduanya dimaksimumkan, orang menempati posisi yang berbeda; satu
sebagai atasan, yang lain bawahan; yang satu aktif, yang lain pasif.
5. Rangkaian komunikasi dipunktuasi
Peristiwa komunikasi merupakan
transaksi yang kontinyu. Tidak ada awal dan tidak ada akhir yang jelas. Kita
dapat membagi proses kontinyu dan berputar ini ke dalam sebab akibat atau ke
dalam stimulus dan tanggapan. Artinya, kita mensegmentasikan kontinyu
komunikasi ini ke dalam potongan-potongan yang lebih kecil. Istilah bagi
kecenderungan untuk membagi berbagai transaksi komunikasi dalam rangkaian
stimulus dan respon disebut sebagai punktuasi (punctuation).
6. Komunikasi adalah proses
transaksional
Transaksi yang dimaksud adalah bahwa
komunikasi merupakan suatu proses, bahwa komponen-komponenya saling terkait,
dan para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan atau
keseluruhan.
7. Komunikasi tak terhindarkan
Selama ini mungkin kita menganggap
bahwa komunikasi berlangsung secara sengaja, bertujuan dan termotivasi secara
sadar. Namun seringkali pula komunikasi terjadi meskipun seorang sama sekali
tidak merasa ingin berkomunikasi. Ketika kita duduk melamun, mungkin kita
merasa bahwa kita tidak berkomunikasi, namun bagi orang lain yang melihat akan
menafsirkan perilaku kita. Setiap perilaku kita mempunyai potensi untuk
ditafsirkan
8. Komunikasi bersifat tak reversible
Sekali kita mengkomunikasikan sesuatu
maka kita tidak bisa tidak mengkomunikasikannya. Kita hanya dapat berusaha
mengurangi dampak dari pesan yang sudah terlanjur disampaikan. Oleh karena itu
kita perlu hati-hati dalam mengucapkan sesuatu yang mungkin nantinya ingin kita
tarik kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar